Partai Demokrat Rayakan Hut Ke 24 Dengan Bedah 9 Rumah Untuk Warga Tidak Mampu Di Desa Tempursari, Wonosobo

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Demokrat ke-24, Partai Demokrat menggelar kegiatan sosial berupa bedah rumah bagi 9 keluarga kurang mampu di Desa Tempursari, Kabupaten Wonosobo. Kegiatan yang menempatkan aksi nyata di atas retorika politik tersebut dipimpin langsung oleh H. Kholik Idris, yang menjabat sebagai Sekretaris Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah dan diketahui aktif pada struktur partai Demokrat di tingkat provinsi (21/9/2025).
Pelaksanaan kegiatan: gotong royong, perbaikan, dan doa bersama
Kegiatan dimulai dengan gotong royong bersama warga setempat, menandai semangat kebersamaan antara unsur partai dan masyarakat. Setelah gotong royong, panitia dan warga menggelar doa bersama sebagai simbol harapan agar rumah-rumah yang direhabilitasi menjadi tempat tinggal yang lebih layak dan membawa keberkahan bagi pemiliknya. Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran DPD dan DPC Partai Demokrat, serta Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Wonosobo yang dipimpin oleh Chamdan (Ketua Fraksi).
Kehadiran struktural partai dalam kegiatan ini juga melibatkan pengurus lokal, termasuk Umam, S.H. selaku Bendahara DPC Partai Demokrat Kabupaten Wonosobo, dan anggota fraksi seperti Safik Anang Hidayatulloh serta Taat Zulkarnain, yang secara kolektif membantu koordinasi teknis serta komunikasi dengan pemerintah desa dan masyarakat. Pernyataan resmi kegiatan menegaskan fokus pada aksi sosial sebagai wujud kepedulian langsung kepada rakyat.
Pernyataan pimpinan: politik aksi nyata
H. Kholik Idris menegaskan bahwa program bedah rumah ini merupakan bagian dari semangat perayaan ulang tahun partai: “Bedah rumah ini menjadi bagian dari semangat HUT Partai Demokrat ke-24, di mana kami ingin hadir langsung membantu masyarakat yang membutuhkan. Politik bukan hanya soal wacana, tetapi aksi nyata yang menyentuh kehidupan rakyat.” Pernyataan ini menempatkan aksi sosial sebagai alat partisipasi sosial-politik yang nyata di tingkat lokal. (Keterangan sumber: panitia/pihak partai)
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Wonosobo, Chamdan, menambahkan bahwa usia 24 tahun menjadi momentum bagi partai untuk semakin matang dalam berpolitik dan semakin dekat dengan masyarakat. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud komitmen jangka panjang Fraksi Demokrat terhadap kesejahteraan rakyat di daerahnya.
Suara penerima manfaat dan dukungan pemerintah desa
Salah seorang penerima manfaat, yang disebut sebagai Pondok Allazim, menyampaikan rasa terima kasihnya: “Kami sangat berterima kasih kepada Partai Demokrat, khususnya Bapak Kholik Idris, yang telah peduli kepada kondisi kami. Bantuan ini sangat berarti untuk keluarga kami.” Ucapan syukur senada datang dari Suripto, Kepala Desa Tempursari, yang memuji konsistensi perhatian Kholik Idris terhadap pembangunan dan bantuan berkelanjutan bagi desa. Menurut Suripto, selain kegiatan bedah rumah, Desa Tempursari rutin menerima bantuan berupa pembangunan infrastruktur, hibah Madin/TPQ, dukungan pondok pesantren, dan penguatan UMKM dari inisiatif yang didorong oleh figur-figur yang aktif membantu desa. (Keterangan lapangan dari kepala desa dan penerima manfaat)
Sinergi legislatif dan manfaat lokal
Kegiatan bedah rumah ini menonjolkan sinergi antara anggota DPRD Provinsi (Komisi D) dan DPRD Kabupaten Wonosobo dari Fraksi Demokrat—sebuah kolaborasi yang mempertemukan fungsi legislasi dan pengawasan di tingkat provinsi dengan kebutuhan pelaksanaan program di tingkat kabupaten/desa. Menurut pernyataan panitia, sinergi tersebut memperkuat kapabilitas partai untuk menghadirkan program yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, termasuk perumahan layak huni. Beberapa dokumentasi resmi dan profil pejabat daerah menunjukkan keterlibatan aktif tokoh Demokrat dalam berbagai program kemasyarakatan di wilayah tersebut.
Dampak dan harapan ke depan
Dengan terselesaikannya bedah 9 unit rumah, Partai Demokrat berharap tercipta lingkungan hidup yang lebih layak dan sehat bagi keluarga kurang mampu di Desa Tempursari. Lebih jauh, kegiatan ini juga dimaksudkan memperkuat nilai gotong royong dan kepedulian sosial di tingkat komunitas—nilai yang digadang sebagai ciri khas peradaban sosial Indonesia. Panitia menyatakan komitmen untuk menindaklanjuti program serupa apabila dukungan sumber daya dan kolaborasi lintas lembaga terus terjaga.